buku harian... pt.2

dear diary...

keadaan hari ini benar2 membunuhku secara perlahan... aku mengaku bahwa diriku memang sangat bodoh sekali telah menyiksa diriku secara utuh... tidak bisa dipungkiri lagi bahwa memang aku sudah terpuruk jatuh... sedalam dalamnya...

hari ini aku bertemu dengan dirinya... memang, situasilah yang membuatku merasa "terpojok"... kutarik nafasku dalam dalam, mencoba untuk mengendalikan emosi... keinginan untuk memegang tangan-nya kulempar jauh2... karena memang sudah saatnya aku mundur, dan menganggap bahwa kami hanya berteman.... aku mencoba untuk ikut arus, walaupun sangatlah susah untuk tidak hanyut dalam perasaan yang kurasakan pada diri-nya... kucoba untuk tetap fokus dalam perbincangan dengan kawanku, namun detak jantung ini tidak bisa kukendalikan... sudah berdetak, dan serasa seperti kabut kehilangan menyelimuti malam ini... perlahan aku mencoba menghindar dari dirinya dengan melakukan aktifitas lain... tapi, semakin aku menghindar, semakin aku merasa didorong oleh ketakutan itu sendiri... ku-bakar sebatang rokok untuk membuat diriku tenang, berserta celaan, tawa, dan makian saling terbalas diantara kawan2ku... memang, sedikit aku merasa tenang, tapi sampai pada penghabisan, aku merasa bahwa aku kehilangan dirinya... perasaan kehilangan itu mulai menyelimuti diriku lagi...

kumencoba untuk menggali lagi apa sudah kukubur... semakin kugali, semakin dalam pula hatiku teriris... kucoba untuk membawa arus pembicaraan ke arah yang lebih rileks ketika berhadapan dengan dirinya... didalam pikiranku saat itu hanyalah "tetap fokus, tetap santai...." ya, saat itu aku tidak tahu apa yang sedang aku perbincangkan dengannya... hati dan logika saling berperang... jiwa dan raga saling bertamparan... mata, nafas, dan bibir terfokus pada dirinya, namun di dalam hati ini merasa terombang-ambing... aku mencoba untuk berbicara kepada kawanku untuk tetap fokus pada pembicaraan... untuk beberapa alasan akhirnya hati, jiwa, logika, emosi dan raga dapat saling berkompromi untuk perlahan keluar dari arus pembicaraan dan meninggalkan dirinya...

tatkala lagu "I'm Yours" mengiringi keheningan malam ini, tanpa ada seorangpun, aku merasakan kedamaian bercampur kesedihan... memang, lagu ini merupakan lagu yang ia perdengarkan padaku sewaktu aku menghantarkan dirinya pulang... malam itu, saat ia tersenyum padaku, aku merasakan sedikit kehangatan, sedikit kegembiraan, sedikit kasih sayang... ini bukan masalah perselingkuhan, ini adalah masalah membunuh sebuah perasaan... memang sulit untuk mengingkari perasaan ini... aku tidak mau jadi orang yang munafik, aku tidak mau jadi orang yang aneh, aku tidak mau jadi orang yang jahanam... sulit untuk diriku mengikuti arus permainan hidup yang sehat...

aku mencoba untuk mengetahui diriku lebih dalam...
aku mencoba untuk mengenali diriku lebih jauh...
aku mencoba untuk menjaga diriku lebih ketat...

biarkan waktu dan jarak yang berbicara pada nantinya...
biarkan detik dan langkah yang menjadi saksinya...

duh puitis banget, kata-katanya bagus banget apa lagi paragraf terakhir, cerita pribadi nih..

iya ya, so puitis bgt yah. Tp gpp, emang hrs diungkapkan, gak usah di pendem. semua itu kan ungkapan dari hati

wah udahlah hajar aja bleh.. kejar trus..ada yg part 3 nya nda?

@ vio.
waduh.
sesssaaatttt dasar!!!
mehehehe

ya ampun.
maksud lo putri, diex??
ckckckck
hahahaah

missarah wrote:ya ampun.
maksud lo putri, diex??
ckckckck
hahahaah

cantik ya orgnya..

jd penasaran gimana tu orangnya



Cheers~

duh siapa si sang putri tsb??

ada pic nya ga bro??

foto?

lah itu mah bini lo diex ..

@ music mastery : dasar genit

@porcelainveins ahahahahahahah gk kok



Cheers~

@ music mastery : nakal2 aku gundulin!!!